Penyakit Bunion

Penyakit Bunion

(kelainan pada ibu jari kaki)


Bunion atau yang sering juga disebut sebagai Hallux valgus adalah deformitas kaki yang paling umum terjadi. Bentuk fisik dari penyakit ini berupa penonjolan tulang dari dalam ibu jari kaki.
Penonjolan tulang ini yang lantas menjadi sumber utama rasa sakit, dan bagi kebanyakan penderita menyebabkan kesulitan mereka dalam memakai sepatu.
Kendati penyakit ini sering dikaitkan dengan jenis perubahan bentuk atau deformitas pada jari kaki, seperti jari kaki palu dan jari kaki berbentuk cakar, masalah utama yang mendasari penyakit ini sebenarnya berupa penonjolan buku jari kaki.
Deformitas kaki bagian depan ini pada tingkat tertentu juga bisa mengakibatkan terbentuknya “mata ikan” yang terasa nyeri di bawah bola kaki atau sepanjang sisi kaki yang mengalami bunion.
Kadang-kadang, jari kelingking kaki juga mengalami gejala ini, yang umum disebut mengalami Deformitas bunionette. Penyakit yang secara umum terkait dengan gejala bunion ini adalah telapak kaki datar dan otot betis ketat. Tak heran bila penderita bunion umumnya terlihat memakai sepatu ekstralebar atau sandal terbuka.
Penyebab
Menurut beberapa sumber, bunion sering kali disebabkan oleh faktor keturunan. Kelainan kaki yang diwariskan ini umumnya berupa tipe kaki tertentu yang membuat seseorang rentan mengalami perkembangan deformitas yang berujung pada terbentuknya bunion. Telapak kaki yang terlalu datar juga memiliki kemungkinan lebih tinggi menjadi penyebab terbentuknya bunion.
Selain faktor keturunan, sejumlah alasan disebutkan sebuah situs menjadi penyebab timbulnya penyakit ini, antara lain faktor biomekanik atau pronasi, faktor disfungsi neuromuskuler, serta kelemahan ligamen yang diperparah dengan hipermobilitas atau mobilitas penderita yang terlalu tinggi. Mengenakan sepatu yang sesak konon juga bisa membuat deformitas makin buruk.
Rasa sakit umumnya timbul akibat adanya perubahan posisi yang dialami oleh ibu jari kaki. Selama seseorang melakukan aktivitas jalan kaki, proses gerakan mendorong tubuh ke depan untuk melangkah ini membutuhkan hallux yang memainkan peran integral.
Selama proses ini berlangsung, sendi ibu jari kaki menerima banyak beban dan tekanan. Ketika mekanisme normal terganggu karena posisi sendi berubah, beban normal sendi bakal terpengaruh. Perubahan ini selanjutnya menyebabkan penyempitan sendi dan degenerasi dini dari sendi tulang rawan normal.

Gangguan Progresif
Gangguan yang dialami penderita bunion bersifat progresif. Serangan penyakit ini umumnya dimulai dari perubahan bentuk ibu jari kaki yang sedikit miring. Kondisi ini secara bertahap mengubah sudut tulang. Bila proses ini berlangsung selama bertahun-tahun, perlahan-lahan perubahan akan menghasilkan benjolan yang kian menonjol.
Kondisi ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa nyeri. Kulit di atas benjolan biasanya menjadi merah dan melepuh, dan sebuah kantong berisi cairan—disebut bursa—bisa berkembang di bawah kulit di sisi sendi yang menyebabkan rasa sakit hebat seiring dengan terjadinya peradangan. Dalam dunia kedokteran gejala ini dikenal dengan istilah bursitis.
Kondisi inilah yang menyebabkan penderita bunion lebih sulit menemukan sepatu yang pas. Penderita terpaksa membeli sepatu dengan ukuran yang lebih besar karena penambahan lebar kaki akibat penyakit ini.
Ketika kelainan bentuk akibat penyakit ini menjadi cukup parah, rasa sakit pada kaki bisa timbul tidak hanya pada area bunion, tetapi juga pada tempat lainnya. Bunion mengganggu biomekanik normal kaki yang berarti akan mengubah pusat normal dari jalur gravitasi kaki dan memberikan tekanan ekstra pada struktur kaki yang tidak seharusnya mendapatkan penambahan tekanan yang besar.
Gejala-gejala
Jika Anda memiliki bunion, Anda akan merasakan nyeri atau kekakuan pada sendi ibu jari kaki. Pembengkakan pada sendi ibu jari kaki juga membuat Anda kesulitan berjalan serta kesulitan mencari sepatu yang pas. Jika Anda mulai mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya Anda segera menemui pediatris untuk mencegah penyakit ini menjadi kian parah.
Jika kondisi penyakit ini telah Anda alami dalam kondisi parah, umumnya Anda membutuhkan tindakan pembedahan kaki.
Penanganan
 penyakit berupa pembedahan tentu saja mengakibatkan waktu pemulihan yang relatif lebih lama sehingga kebanyakan penderita enggan melakukan pengobatan cara ini. Berita baiknya, teknik dan konsep baru dalam manajemen bedah telah mampu mempersingkat waktu pemulihan hingga separuh dari waktu pemulihan dari cara pembedahan sebelumnya.
Teknik konvensional, yakni distal osteotomy, berupa pemotongan tulang untuk memperbaiki deformitas. Prosedur ini relatif sederhana namun tidak bisa memperbaiki deformitas yang parah. Masa pemulihan untuk cara ini sekitar enam sampai delapan pekan.
Deformitas yang parah membutuhkan proximal metatarsal osteotomy atau fusion, yakni prosedur Lapidus, dengan waktu penyembuhan lebih lama, antara tiga sampai empat bulan. Dalam proses ini, pasien umumnya perlu memakai gips selama enam pekan, diikuti satu periode pemakaian sepatu boot jalan.
Dengan bantuan sepatu khusus, pasien mampu berjalan dengan rasa sakit minimal segera setelah operasi. Dalam waktu sekitar empat pekan, mayoritas pasien bisa berjalan dengan baik, dan paling cepat dalam tiga bulan bisa berolahraga lagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Kepribadian-Teori Menurut John Dollard dan Neal E. Miller

Teori-Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria